Sejauh yang saya ketahui dan telah saya pelajari, di dunia (nyata) ini Allah Al-Khaliq (Sang Maha Pencipta) telah menciptakan berbagai macam makhluq (ciptaan) dengan wujud dan rupa yang berbeda-beda. Namun secara garis besar makhluq-makhluq tersebut dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu makhluk halus / ghoib (tidak kasat mata) dan makhluk nyata / dzohir (kasat mata).
Kedua golongan makhluk ini telah diberikan tempat hidup masing-masing sesuai sifatnya. Makhluk nyata yakni yang bisa kita lihat, hidup di dunia nyata yaitu dunia yang kita tempati ini. Sedangkan makhluk ghoib seperti sifatnya pula menempati dunia ghoib yakni dunia yang tidak terlihat. Dunia ghoib ini letaknya ada di balik dunia nyata dan tidak terbatas oleh dimensi ruang. Hampir semua makhluq di dunia nyata khususnya manusia, tidak dapat melihat dunia ghoib. Namun sebaliknya, makhluq di dunia ghoib dapat menyaksikan keberadaan makhluq-makhluq yang hidup di dunia nyata.
Baik dunia nyata ataupun dunia ghoib, sama-sama disebut alam dunia. Yaitu alam tempat makhluq menjalani kehidupan mereka. Karena di dalam Islam, Allah menciptakan berbagai macam alam, mulai dari alam ruh, alam rahim, alam dunia, alam kubur, alam mahsyar, sampai alam akhirat.
Makhluq di dunia nyata seperti yang kita tau secara umum dibedakan menjadi 3 kelompok besar yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan. Tentu saja hal tersebut tidak sepenuhnya mengacu pada sistem klasifikasi yang diciptakan para ilmuan. Karena akan lebih merepotkan jika saya harus menjelaskan tentang sistem klasifikasi dua, tiga, empat, serta lima kingdom (kerajaan makhluk hidup). Sedangkan makhluq ghoib dibagi menjadi golongan malaikat dan golongan jin. Malaikat diciptakan untuk selalu patuh dan melaksanakan apa yang diperintahkan Penciptanya. Berbeda dengan jin yang diciptakan untuk beribadah (mengabdi) kepada Tuhan, sepertihalnya manusia. Sebagaimana yang tertulis di dalam Kitab Suci bahwa tidaklah jin dan manusia diciptakan kecuali untuk beribadah kapad Tuhan.
Berbeda wujud, berbeda pula bahan untuk menciptakannya. Allah menciptakan makhluq dzohir dari sari pati tanah, malaikat dari cahaya, dan jin dari api. Jangan bayangkan cara Allah menciptakan makhluq sama seperti manusia membuat patung atau robot atau semacamnya. Karena, Allah adalah Al-Kholiq (Sang Maha Pencipta) yang pasti mampu menciptakan segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya dalam sekejap, tidak seperti manusia yang membutuhkan waktu dalam menciptakan sesuatu dan sangat mungkin melakukan kesalahan.
Dalam sejarahnya, jin diciptakan lebih dulu dari manusia. Jin pertama yang diciptakan adalah Iblis. Mulanya seperti yang telah diperintahkan, Iblis adalah makhluk yang sangat patuh kepada Allah. Sampai suatu saat Allah menciptakan manusia pertama yaitu Adam AS dan memerintahkan semua makhluq bersujud memberikan hormat kepada Adam. Semuanya kemudian bersujud memberi penghormatan terkecuali Iblis yang tidak mau melakukannya. Iblis berfikir tidak perlu melakukannya karena ia merasa lebih mulia dari Adam. Merasa ia diciptakan dari api sedangkan Adam hanya diciptakan dari tanah. Ketidakpatuhannya ini membuat Allah marah dan mengutuknya, bahkan membuangnya ke neraka. Tetapi Iblis merasa hal tersebut tidak adil, kemudian ia membuat penawaran agar hukumannya ditangguhkan serta tidak akan mati sebelum hari kiamat tiba, agar ia mempunyai waktu untuk menjerusmuskan anak cucu Adam dan anak cucunya sehingga mereka mengikuti jalannya yaitu jalan menuju neraka.
Aksi pertama Iblis adalah membisiki Adam dan istrinya Hawa melalui hati mereka agar memakan buah dari satu pohon terlarang di surga, pohon khuldi. Adam dan Hawa terbujuk oleh bisikan Iblis sehingga mereka diusir dari surga dan dibuang ke bumi. Namun Adam dan Hawa terus memohon ampun atas perbuatan mereka, dan akhirnya mereka diampuni.
Seperti yang sudah saya katakan tadi, alam ghoib tidak terbatas oleh dimensi ruang. Jadi, makhluq-makhluq ghoib dapat menempati tempat mana pun yang bagi manusia tidak mungkin ditempati. Jin dapat tinggal di gunung, di hutan, di gua, di dasar samudra, dan di rumah manusia. Karena tidak terbatas oleh dimensi ruang, mereka bisa menggunakan tempat yang sangat kecil bagi manusia sebagai tempat tinggal, bahkan sebagai istana kerajaan mereka sendiri. Guru saya pernah berkata mereka lebih suka tinggal di tempat yang jarang didatangi manusia dan tempat-tempat kotor seperti toilet dsb. Sedangkan malaikat berada di manapun sesuai dengan yang diperintahkan Tuhan kepada mereka.
Salah satu sifat makhluq halus yaitu dapat menyerupai apapun. Baik jin atau malaikat dapat berubah wujud menjadi benda, hewan, ataupun sosok manusia. Saat ada orang yang mengaku pernah melihat penampakan hantu atau bayangan orang yang sudah meninggal, kemungkinan itu adalah jin yang merubah wujudnya. Jin kafir senang menakuti manusia untuk menggoyahkan keimanan manusia itu. Jin-jin nakal tersebut menakuti sesuai dengan ketakutan dan kepercayaan manusia sekitar tempat mereka tinggal, karena itu banyak kebudayaan di dunia meyakini keberadaan makhluq-makhluq mitologi, dewa-dewa, monster-monster, hantu-hantu, dsb. Hanya satu orang yang tidak bisa diserupai wujudnya oleh makhluq ghoib, yaitu Nabi Muhammad SAW.